Sabtu, 22 Mei 2010

INC(Intra Natal Care)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servix disertai penurunan janin ke dalam jalan lahir, sedangkan kelahiran adalah proses dimana janin dalam ketuban didorong keluar melalui jalan lahir.
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup di dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri).
Persalinan dan kelahiran bayi merupakan kejadian yang normal, ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah meneran untuk melahirkan bayinya. Peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan dan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi dan melakukan rujukan secara dini guna menurunkan angka kematian ibu dan janin. Apabila ditemukan kelainan saat kehamilan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, maka sebagai petugas kesehatan, perlu adanya penigkatan knowledge, attitude, dan skill dengan memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin.

1.2. Tujuan Penulisan
1.2.1. Tujuan Umum
Selama melaksanakan praktik klinik, diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan dengan pendekatan manajemen kebidanan kasus normal pada persalinan sehingga mampu mencegah komplikasi dini.
1.2.2. Tujuan Khusus
a) Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada ibu bersalin
b) Mahasiswa mampu menginterpretasikan data, membuat rencana asuhan dan melaksanakannya
c) Mahasiswa mampu melakukan evaluasi atas asuhan yang telah diberikan



1.3. Metode Penulisan
Mahasiswa melakukan metode penulisan atau literatur dari buku pustaka, studi kasus dengan data klien, anamnesa, observasi dan menggunakan manajemen kebidanan.

1.4. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan, Metode Penulisan, Sistematika Penulisan)
BAB II : Landasan Teori (Konsep Dasar Persalinan, Fisiologis)
BAB III : Tinjauan Kasus (Subyektif, Obyektif, Assesment, Planning)
BAB IV : Penutup (kesimpulan)
DAFTAR PUSTAKA




















BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Persalinan Normal
2.1.1. Pengertian
Persalinan (Partus) adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Sarwono, 1997:180).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 28 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal, 2006:100).
Persalinan adalah kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Obstetri Fisiologi FK UNPAD Bandung, 1993:221).
Proses kelahiran adalah merupakan respon dari kontraksi uterus dan dilatasi serviks diserati kelahiran bayi, plasenta melalui jalan lahir (Callendar dan Millar, 1989)
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan/ dengan kekuatan sendiri (Ida Bagus Gde Manuaba, 1998)

2.1.2. Macam-macam Persalinan
Persalinan terbagi menjadi tiga macam yaitu:
a) Persalinan Spontan
Adalah persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
b) Persalinan Buatan
Adalah persalinan dengan bantuan tenaga dari luar seperti seccio caesaria (SC), forceps ekstraksi, vacum ekstraksi
c) Persalinan Anjuran
Adalah kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar (rangsangan) seperti tindakan induksi dengan pitocin drip atau oksitosin.

2.1.3. Sebab-sebab Terjadinya Persalinan
Apa yang menyebabkan persalinan belum diketahui secara benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain dikemukakan faktor-faktor humoral, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf, dan nutrisi.
a) Teori penurunan hormon: 1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan meyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun.
b) Teori plasenta menjadi tua akan menyebabkan turunnya kadar esrtogen dan progesteron yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
c) Teori distensi rahim: rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenter.
d) Teori iritasi mekanik: di belakang serviks terletak ganglion servikale (plekses Frankenhauser). Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul kontraksi uterus.
e) Teori oksitosin: pada akhir kehamilan, kadar oksitosin meningkat.

2.1.4. Tanda-tanda Permulaan Persalinan
Sebelum terjadinya persalinan, ibu hamil akan memasuki beberapa fase yang memberikan tanda-tanda awal persalinan yaitu antara lain adalah:
a) Turunnya kepala, masuk pintu atas panggul, terutama pada primigravida minggu ke-36 dapat menimbulkan sesak di bagian bawah, di atas simfisis pubis dan sering ingin kencing atau susah kencing karena kandung kemih tertekan kepala.
b) Perut lebih melebar karena fundus uteri turun
c) Terjadi perasaan sakit di daerah pinggang karena kontraksi ringan otot rahim dan tertekannya pleksus Frankenhuser yang terletak sekitar serviks (tanda persalinan palsu-false labour).
d) Terjadi perlunakan serviks karena terdapat kontraksi otot rahim.
e) Terjadi pengeluran lendir dimana lendir penutup serviks dilepaskan.

2.1.5. Tanda-tanda Persalinan
a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
b) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan kecil pada serviks.
c) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
d) Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

2.1.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan
1. Power (kekuatan)
Power utama adalah tenaga atau kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi dan retraksi otot rahim (his).
Kontraksi adalah gerakan memendek dan menebal dari otot-otot rahim (terjadi untuk sementara waktu).
Retraksi adalah pemendekan otot rahim yang menetap setelah terjadinya kontraksi. Otot rahim tidak relaksasi penuh, tetapi mempertahankan sebagian gerakan memendek dan menebal tersebut.
His (kontraksi uterus) karena otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna dengan sifat-sifat:
- Simetris
- Fundus atau fundal dominan
- Diikuti relaksasi


Catatan his
1. Frekuensi adalah jumlah his dalam waktu tertentu per menit atau per 10 menit
2. Intensitas atau amplitudo adalah kekuatan his (dalam mmHg), dapat diraba dengan palpasi.
3. Durasi his adalah lamanya setiap his berlangsung misalnya 40 menit
4. Datangnya his adalah apakah sering, teratur atau tidak.
5. Interval adalah masa relaksasi
Perubahan akibat his:
1. Uterus dan serviks. Uterus teraba keras dan padat/ kontraksi tekanan hidrostatik, ketuban dan tekanan intrauterine meningkat sehingga srviks mendatar (effacement) dan terbuka (dilatasi)
2. Pada ibu. Nyeri karena kontraksi menyebabkan nadi dan tekanan darah meningkat
3. Pada janin. Pertukaran O2 pada sirkulasi uterus menyebabkan denyut jantung lambat dan kurang jelas. Jika kontraksi uterus tetanik (terus menerus) dapat menyebabkan gawat janin (asfiksia/ djj > 160x/ menit)
Tenaga sekunder  mengejan
Dipakai untuk mendorong bayi keluar (ekspulsi)  yang dihasilkan oleh otot perut dan diafragma. Diafragma kaku oleh dada dan glottis yang ditutup untuk menahan tekanan rongga dada, otot dinding abdomen

2. Passages (lintasan)
Janin harus berjalan lewat rongga panggul, serviks dan vagina untuk dapat lahir. Jalan lahir harus dalam ukuran normal




3. Passenger (janin)
- Tengkorak janin
• Ubun-ubun
• Sutura
- Moulage. Saat keluar lewat jalan lahir tulang kepala bisa saling menumpuk karena tekanan jalan lahir seingga ukuran menjadi lebih kecil.
o Sikap(Habitus)
- Persalinan normal, kepala dalam sikap fleksi
- Pada saat crowning, sikap kepala ekstensi
Istilah-istilah:
a) Face maker adalah merupakan pusat koordinasi his yang berada pada uterus; disudut tuba tempat gelombang his berasal
b) His yang sempurna mempunyai kekuatan yang paling tinggi di fundus uteri  fundal dominan
c) Pada setiap his yang kuat, serviks mendatar (effacement) dan membuka (delatasi)

2.1.7. Pembagian dan Sifat-sifat His
a) His Pendahuluan
• Tidak kuat
• Tidak teratur
• Menyebabkan show atau lendir
b) His Pembukaan (kala I)
• Terjadi pembukaan serviks sampai dengan lengkap (10cm)
• Mulai kuat, teratur dan nyeri
c) His Pengeluaran (his mengejan/ kala II)
• Sangat kyat, teratur, simetris, terkoordinir dan lama
• His untuk mengeluarkan janin
• Koordinasi bersama, his kontrakasi otot perut, diafragma, ligamen


d) His Pelepasan Uri (kalaIII)
• Kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan plasenta
e) His Pengiring (kala IV)
• Lemah
• Sedikit nyeri
• Pengecilan rahim (proses involusi)

2.1.8. Proses Persalinan
Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu:
 Kala I: waktu pembukaan serviks samapi menjadi pembukaan lengkap 10 cm
 Kala II: dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir
 Kala III: dari bayi lahir sampai keluarnya plasenta
 Kala IV: keluarnya plasenta sampai 2 jam post Jartum
1. Kala I (Pembukaan)
Pada kala pembukaan harus belum begitu kuat, datangnya setiap 10-15 menit dan tidak seberapa mengganggu ibu hingga ia masih sering dapat berjalan. Lama kala I untuk primi adalah 12 jam dan multi 8 jam.
Kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu:
a) Fase laten
Dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm, berlangsung 7-8 jam.
- primi: 6-14 jam
- multi: 2-10 jam
 His: teratur, datang tiap 10 – 15 menit.
 Tanda: keluar sedikit darah bercampur lendir, perdarahan dari pembukaan lendir rahim 3 cm.
 Pembukaan ketuban
 Ibu mungkin merasa senang karena kehamilannya akan berakhir. Ibu merasakan nyeri pinggang yang menjalar ke perut bawah
b) Fase Aktif
Berlangsung selama 6 jam, dibagi dalam3 fase:
 Periode akselerasi: berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
 Periode dilatasi maksimal: selama 2 jam berlangsung menjadi 9 cm.
 Periode deselerasi: berlansung lambat dalam waktu 3 jam, pembukaan 10 cm.
2. Kala II
Adalah ketika pembukaan serviks sudah lengkap 10 cm dan berakhir dengan lahirnya bayi. Pada primi 1-2 jam dan multi 30 menit.
Tanda dan gejala kala II:
 Ibu mengatakan ingin mengejan
 Ibu mengatakan meningkatnya tekanan pada rektum dan vagina
 Perineum menonjol
 Vulva, vagina, sfingter ani terlihat membuka
 Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
Tanda pasti kala II:
 Pembuakaan serviks lengkap
 Kepala janin terlihat di introitus vagina
3. Kala III (pengeluaran plasenta)
Dimulai setelah dari lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta. Setelah bayi lahir harus berhenti sebentar, tetapi setelah beberapa menit timbul lagi, his ini dinamakan pelepasan uri sehingga terlihat pada SBR/ bagian atas vagina. Lamanya kala III ± 8,5 menit dan waktu pelepasan plasenta hanya 2-3 menit.
Tanda pelepasan plasenta:
 Uterus menjadi bundar
 Perdarahan, terutama perdarahan sekonyong-konyomg dan agak banyak.
 Pemanjangan tali pusat
 Penurunan fundus uteri karena involusi rahim
 Perdarahan ± 250 cc





4. Kala IV (Nifas)
Masa 1-2 jam untuk mengawasi keadaan ibu utamanya HPP (Hemoragis Post Partum). Dalam kala IV ini, ibu masih membutuhkan pengawasan yang intensif karena atonia uetri mengancam. Pengawasan dalam kala IV:
 Mengawasi perdarahan post partum
 Mengawasi robekan perineum
 Memeriksa bayi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar