Sabtu, 22 Mei 2010

ANC(Ante Natal Care)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 minggu), atau 10 bulan (Lunar months). Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan matur (cukup bulan).
Kehamilan dibagi atas 3 triwulan yaitu kehamilan triwulan I antara 0–12 minggu, kehamilan triwulan II antara 12-28 minggu, dan kehamilan triwulan III antara 28-40 minggu.
Pada wanita hamil terdapat beberapa perubahan- perubahan yaitu perubahan anatomi tubuh (terutama pada alat kandungan dan juga organ lain) serta perubahan psikoligis.

1.2. Tujuan Penulisan.
1.2.1. Tujuan Umum
- Untuk memenuhi tugas Dokumentasi Kebidanan pada ibu hamil sebagai syarat akademis dalam rangka praktek kerja lapangan.
- Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam pembuatan Asuhan Kebidanan.
1.2.2. Tujuan Khusus.
1. Dapat melakukan pengkajian data pada ibu hamil.
2. Dapat menetapkan diagnosa/ masalah pada ibu hamil.
3. Dapat menetapkan diagnosa potensial pada ibu hamil.
4. Dapat menetapkan tindakan segera pada ibu hamil.
5. Dapat menetapkan rencana tindakan dan rasional pada ibu hamil.
6. Dapat melakukan pelaksanaan rencana tindakan pada ibu hamil.
7. Dapat melakukan evaluasi pada ibu hamil.


1.3. Metode Penulisan.
Metode Penulisan Asuhan kebidanan adalah :
1. Metode deskriptis yang pelaksanaannya bertujuan untuk memperoleh data secara objektif yang memuat pancaindera secara sistematis, aktual, dan akurat mengenai fakta-fakta.
2. Teknik pengumpulan data dan pengidentifikasian dan melalui observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, pencarian studi dokumen dan studi perpustakaan.
1.4. Lokasi dan Waktu.
Lokasi : Di Ruang BKIA RS.MUHAMMADIYAH Surabaya.
Waktu : Tanggal 14 -27 juli 2008.
( pukul 07.00 – 14.00 WIB )
1.5. Sistematika Penulisan.
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
BAB. I. PENDAHULUAN.
1.1. Latar Belakang.
1.2. Tujuan Penulisan.
1.3. Metode Penulisan.
1.4. Lokasi dan Waktu.
1.5. Sistematika Penulisan.
BAB. II. LANDASAN TEORI.
2.1. Definisi
2.2. Proses Terjadinya Kehamilan.
2.3. Tanda Dan Gejala Kehamilan.
2.4. Perubahan Anatomi Tubuh Pada Kehamilan.
2.5. Perubahan Psikologis.
2.6. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil.
2.7. Tanda Bahaya Dan Komplikasi Selama Kehamilan.
2.8. Konsep dasar Anemia Ringan
2.8.1 Definisi Anemia Ringan
2.8.2 Penyebab Anemia Ringan
2.8.3 Gejala Anemia Ringan
2.8.4 Diagnosa Anemia Ringan
2.8.5 Pengobatan Anemia Ringan
BAB. III. ASUHAN KEBIDANAN pada KEHAMILAN
3.1. Pengkajian data.
3.2. Diagnosa / masalah.
3.3. Diagnosa potensial.
3.4. Tindakan segera.
3.5. Rencana tindakan dan rasional.
3.6. Pelaksanaan rencana tindakan.
3.7. Evaluasi.
BAB. IV. TINJAUAN KASUS.
I. Pengkajian data.
II. Diagnosa / masalah.
III. Diagnosa potensial.
IV. Tindakan segera.
V. Rencana tindakan dan rasional.
VI. Pelaksanaan rencana tindakan.
VII. Evaluasi.
BAB. V. PENUTUP.
5.1. Kesimpulan.
5.2. Saran.
DAFTAR PUSTAKA.









BAB II
LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Kehamilan
2.1. Definisi.
 Hamil adalah suatu keadaan dimana seorang wanita berhenti haid karena terjadi konsepsi ( pertemuan antara sel telur dengan sperma ).
 Kehamilan adalah suatu masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin ( pelayanan kesehatan maternal dan neonatal : 89 )
 Kehamilan adalah mulai dengan konsepsi ( pembuatan ) dan berakhir dengan permulaan persalinan. ( Bagian Obstetric dan Gynecology Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung : 3 ).
 Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahir janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6 dan triwulan ketiga dari bulan ke-6 sampai bulan ke-9.

2.2. Proses Terjadinya Kehamilan.
Proses kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri atas :
Ovulasi pelepasan ovum.
Terjadinya migrasi spermatozoa dari ovum.
Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot.
Pembentukan placenta.
( Ida Bagus Gede Manuaba, SPOG, 1998 ).
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (frimbiae) dan masuk kedalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah kedalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Tetapi hanya satu sperma yang bisa menembus sel telur. Pembuatan sel telur oleh sperma biasanya terjadi dibagian ynag menggembung dari tuba falopii.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Dan pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani (sperma) dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuatan (konsepsi = fertilisasi).
Pembuahan mungkin akan menghasilkan :
XX – Zigot, menurunkan bayi perempuan.
XY – Zigot, menurunkan bayi laki-laki.
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang di ruang (endometrium), peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).pada saat ini endometrium akan menjadi suatu jaringan yang kaya akan makanan dan berkembang terus selama kehamilan untuk menjamin kehidupan janin. Selaput bagian dalam rahim pada masa kehamilan disebut decidua.
Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darh dan zat-zat makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri (placenta). Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasentasi.

2.3. Tanda Dan Gejala Kehamilan.
1. Tanda-tanda presumptive.
 Amenorea (tidak dapat haid).
 Mual dan muntah (nausea and vomiting).
 Mengidam (ingin makanan khusus).
 Tidak tahan suatu bau-bauan.
 Pingsan (pangsan).
 Tidak ada selera makan (anoreksia).
 Lelah (fatigue).
 Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri.
 Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.
 Konstipasi/obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormone steroid.
 Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kortikosteroid plasenta.
 Epulis : hipertrofi dari papil gusi.
 Pemekaran vena-vena (varices) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil.
 Perut membesar.
 Uterus membesar
 Tanda Hegar.
 Tanda Chadwick.
 Tanda Piscaseck.
 Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang = Braxton-Hicks.
 Teraba ballottement.
 Reaksi kehamilan positif.
3. Tanda pasti (tanda positif).
 Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin.
 Denyut jantung janin:
1. didengar dengan stetoskop-monoral Leannec.
2. dicatat dan didengar dengan alat Doppler.
3. dicatat dengan feto-elektro kardiogram.
4. dilihat pada ultrsonografi.
 Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.

2.4. Perubahan Anatomi Tubuh Pada Kehamilan.
2.4.1. Perubahan Sistem Endokrin.
a. Kelenjar Hipofise.
 Membesar selama kehamilan ± 13,6 % disbanding dengan tidak hamil.
 Prolaktin.
Selama berlangsungnya kehamilan terjadi peningkatan kadar prolaktin didalam plasma ibu dan janin.
 Adrenocorticotropic hormone.
 Thyrotropic hormone.
 Melanocyte Stimulating Hormone.
b. Hormon Placenta.
Setelah terbentuknya placenta → korpus luteum diambil alih oleh placenta. Placenta memproduksi hormon :
 HPL (Human Plasenta Lactogen) → berfungsi untuk membantu metabolisme.
 HCG (Human Chorionic Ganadotropin) → berfungsi merangsang aktivitas korpus luteum.
 Esterogen, fungsinya :
• Menyebabkan pertumbuhan ukuran maupun sel.
• Menyebabkan penebalan dari endometrium.
• Menyebabkan hipertropi dari dinding seluterus dan peningkatan ukuran-ukuran pembuluh darah → terjadi vaskularisasi, kongesti dan edema.
 Progesterone, fungsinya :
• Peningkatan sekresi, mengendurnya (relaksi) otot-otot polos.
• Menyebabkan penebalan dari endometrium → ovum yang sudah dibuahi dapat berimplantasi.
• Peningkatan motilitas gastrointestinal → konstipasi.
• Pembuluh arteri dan vena relaksasi dan dilatasi → haemorrhoid.
c. Kelenjar Tiroid.
Selama kehamilan terjadi pembesaran tiroid yang disebabkan oleh hyperplasia jaringan kelenjar da bertambahnya vaskularisasi.
 Tiroksin.
Diproduksi mulai bulan ke-2 oleh kelenjar tiroid. Konsentrasi tiroksin meningkat tajam didalam plasma sampai akhirnya mendatar, yang dipertahankan sampai setelah persalinan. Meningkatnya hormon ini dipengaruhi oleh esterogen yang meningkat.
d. Kelenjar Adrenal.
Pada kehamilan normal, kemungkinan terdapat perubahan marfologis yang sangat kecil pada kelenjar adrenal ibu.
 Kortisol → peningkatan kartisol, diperlukan untuk mempertahankan homeostatis.
 Aldosteron → diproduksi setelah minggu ke- 15, peningkatan aldosteron untuk memberikan perlindungan melawan efek natriuretik progesteron.
2.4.2. Perubahan Sistem Reproduksi.
a. Uterus.
Uterus membesar pada bulan-bulan pertama karena hormon estrogen dan progesterone yang meningkat.
Karena hipertropi otot polos uterus, serabut-serabut kolagen→ higroskopik → uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Berat uterus normal ± 30 gr, pada akhir kehamilan (40 minggu) beratnya → 1000 gr. Bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah advokat.
• Pada keadaan tidak hamil uterus kira-kira sebesar telur ayam.
• 8 minggu → uterus membear seperti telur bebek.
• 12 minggu → sebesar telur angsa, fundus sudah dapat dirqaba dari luar (diatas sympisis). Pada minggu-minggu pertama ishmus uteri mengadakan hipertropi, menyebabkan ishmusnya menjadi lebih panjang dan lunak TANDA HEGAR.
• 16 minggu→ kavum uteri seluruhnya diisi oleh amnion, uterus kira-kira sebesar tinju ORDES (dari luar fundus teraba ½ pusat – symphisis).
• 20 minggu →fundus terletak 2 jari dibawah pusat.
• 24 minggu →tepat sepusat / setinggi pusat.
• 28 minggu →3 jari diatas pusat.
• 32 minggu →½ prosesus xipoideus _ pusat.
• 36 minggu →1 jari dibawah px kepala belum masuk PAP.
• 40 minggu →fundus turun 3 jari dibawah px kepala sudah masuk PAP.
Dengan semakin meningkatnya regangan dinding rahim karena pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabkan ishmus uteri makin tertarik keatas dan menipis → Segmen Bawah Rahim (SBR).
Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat didaerah implaantasi placenta sehingga rahim bentuknya tidak sama → TANDA PISCASEK.
b. Serviks Uteri.
Mengalami perubahan karena hormon estrogen yang meningkat dan terjadi hipervakularisasi → konsistensi servik menjadi lunak.



c. Vagina.
Vagina dan vulva mengalami peningkatan penbuluh darah karena pengaruh estrogen → tampak makin merah dan kebiru-biruan → TANDA CHADWICK.
d. Ovarium.
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatum sampai terbentuknya plasenta ±16 mgg. Setelah plasenta terbentuk korpus luteum mengecil, plasenta → mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone, chorionic gondotropin, sumatomammotropin.
2.4.3. Perubahan Sistem Muskuloskeletal.
Lardosis merupakan gambaran yang karakteristik pada kehamilan normal → merupakan kompensasi pos anterior uterus yang terus membesar.
Lardosis menggeser pusat gravitasi kebelakang pada tungkai bawah. Motilitas sendi sakroilliaka, sakrooksigeal dan sendi pubis bertambah besar → menyebabkan rasa tidak nyaman di bagian bawah punggung, khususnya pada akhir kehamilan.
Pada trimester III rasa pegal,mati rasa, dean lemah dialami pada anggota badqan atas → akibat lordosis.
2.4.4. Perubahan Sistem Kardiovaskuler.
Sikulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uteru dan mammae yang membesar pula.
Kehamilan 32 minggu, serum darah bertambah ±25-30 % sedangkan sel darah bertambah ±20 %.
• Volume darah.
Volume darah terjadi peningkatan (hipervolemia) yang disebabkan oleh kehamilan bertujuan untuk memenuhi pembesaran uterus yang hipertropi serta system vaskulernya yang bertambah. Untuk melindungi ibu, janin terhadap efek-efek mengganggu contohnya, pada saat posisi terlentang.
Sangat penting untuk menjaga ibu dari kehilangan darah pada waktu persalinan.
• Volume plasma.
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah →terjadi pengenceran darah (hemodilusi) → dimulai 16 minggu
• Cardiac output (curah jantung).
Cardiac output → produk denyut dan volume detak (jumlah darah yang dipompa keluar jantung). Cardiac output tergantung pada posisi ibu → menurun pada saat ibu posisi berbaring terlentang. Kompensasi curah jantung akan bertambah ± 30 - 50 %.
• Tekanan darah.
Penurunan “ Tahanan Vaskuler Perifer” selama kehamilan terutama disebabkan karena relaksasi otot polos sebagai akibat pengaruh hormon progesteron → penurunan tekanan darah selama awal kehamilan. Tekanan sistolik menurun ± 5-10 mmhg dan diastolic ±10-15 mmhg. Setelah usia kehamilan 24 minggu, tekanan darah sediki demi sedikit sedikit naik dan kembali pada tekanan darah sebelum hamil pada saat aterum.
2.4.5. Perubahan Integumen (kulit).
Perubahan terjadi setelah 2 bulan kehamilan, dipengaruhi oleh melanophose stimulating hormone terjadi peningkatan pigmentasi kulit.
• Pada muka →pada kedua belah pipi dan hidung topeng kehamilan (Chloasma Gravidarum / Zwangerschap masker).
• Pada areola mammae →warnanya akan lebih hitam, sekitarnya juga jadi berwarna hitam Secundair Areola Mammae. Putting susu juga menghitam dan membesar serta lebih menonjol.
• Pada linea alba (garis hitam yang terbentang diatas simphisis sampai pusat) warnanya lebih hitam →Linea Grisea.
- Timbul garis baru yang terbentang ditengah-tengah atas pusat keatas → Linea nigra.
- Striae gravidarum →merupakan garis-garis pada kulit. Striae gravidarum ada 2 :
1. Striae Lividae → kulit perut seolah-olah retak, warnanya agak hyperemic dan kebiruan.
2. Striae Albican → biasanya terdapat pada buah dada, perut dan paha. Kadang-kadang menimbulkan gatal pada paha.
2.4.6. Perubahan Sistem Pernafasan.
Pada kehamilan terjadi juga perubahan system respirasi untuk memenuhi kebutuhan O2 terjadi juga desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam ±20-25% dari biasanya.
2.4.7. Perubahan Sistem Persarafan.
Tidak ada perubahan yang berarti dalam susunan syaraf pusat yang berhubungan dengan kehamilan. Kalaupun ada sifatnya hanya berupa gangguan sakit kepala →ketegangan spasme otot, keletihan, pengaruh hormone yang menyebabkan kongesti hidung, dinamika cairan syaraf yang berubah.
2.4.8. Perubahan Sistem Pencernaan.
Pengaruh Esterogen → pengeluaran asam lambung meningkat, sehingga menyebabkan :
o Pengeluaran air liur berlebih (hipersalivasi)
o Daerah lambung terasa panas.
o Terjadi mual dan sakit kepala (pusing) terutama pagi hari.
o Muntah.
Selain itu karena pengaruh progesterone →tonus oto-otot traktus digestivus menurun → motilitas usus berkurang. Makanan lebih lama berada didalam lambung dan yang telah dicerna akan lebih lama berada didalam usus, ini mungkin baik untuk reabsorpsi, akan tetapi menimbulkan obstipasi.
2.4.9. Perubahan Sistem Perkemihan.
Pengaruh uterus menekan vesika urinaria pada hamil muda dan turunnya kepala janin pada hamil tua →timbul sering kencing. Terjadi juga poliuri yang disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan → filtrasi di glomerulus juga meningkat sampai 69 %.
Pada kehamilan ureter membesar untuk edapat menampung banyaknya pembentukan urine terutama ureter kanan →karena pengaruh progesterone → peristaltik ureter terhambat, tekanan rahim yang membesar mengakibatkan perputaran kekanan karena kolon dan sigmoid disebelah kiri.

2.5. Perubahan Psikologis.
1. Pengertian.
Perubahan dan adaptasi psikologis dalam kehamilan → perubahan-perubahan dan penyesuaian emosi ibu selama masa kehamilan.
2. Perubahan-Perubahan Psikologis.
 Trimester I.
Segera setelah konsepsi hormone estrogen dan progesterone dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah dan membesarnya payudara.

Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali, pada awal kehamilannya, ibu berharap untuk tidak hamil.
Pada trimester I ibu pasti akan mencari tanda-tanda untuk lebih menyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena kehamilan masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya pada orang lain / dirahasiakan.
Hasrat untuk melakukan seks pada wanita trimester I berbeda-beda. Walaupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan umum ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran.

Merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester I.
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah → timbul kebanggan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya untuk menjadi seorang ayah dan menjadi pencari nafkah untuk keluarganya.
Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan umum ibu hamil dan menghindari hubungan seks karena takut menciderahi bayinya. Ada pula pria yang hasrat seksnya terhadap wanita hamil relative besar. Disamping respon yang diperlihatkannya, seorang ayah perlu dapat memahami keadaan ini dan menerimanya.
 Trimester II
Trimester II → saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu → besar belum dirasakan sebagai beban.
Ibu sudah menerim kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.
Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya, ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman → dirasakannya pada trimester I dan merasakan meningkatnya libido.
 Trimester III
Trimester III → periode menunggu dan waspada sebab pada saat ini ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu → meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir / takut kalau-kalau bayi yang akan dtidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang / benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya.
Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ini dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari nayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil.
Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester III → saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi, yang akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi akan dilahirkan sudah dipilih.



2.6. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil.
 Oksigen
Kebutuhan O2 ibu hamil meningkat ± 30% → ibu hamil bernafas lebih dalam, mengeluh sesak dan bernafas pendek ± 32 minggu keatas →karena usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafargma → kurang leluasa untuk bergerak.
 Nutrisi
Kebutuhan gizi selama hamil → meningkat. Makanan wanita hamil lebih diperhatikan dari pada wanita tidak hamil yaitu untuk :
1. Mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan.
2. Pertumbuhan janin.
3. Luka-luka persalinan cepat sembuh dalam masa nifas.
4. Cadangan dalam masa laktasi.
Makanan hendaknya beraneka ragam, jangan makan menu yang sama. Kebutuhan gizi ibu hamil berbeda pada tiap perorangan → untuk mengawasi kecukupan gizi bumil → kenaikan BB wanita. Kenaikan berat badan normal → ±10-12 Kg.
 Gerak Badan
Kegunaannya : Sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik, dan tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang melelahkan dilarang. Dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang masih segar. Gerak badan di tempat :
• Berdiri – jongkok
• Telentang – kaki diangkat
• Telentang – perut diangkat
• Melatih pernafasan
 Pakaian
• Baju → longgar, mudah dipakai dan kelihatan menarik.
• Pakaian yang menekan → bendungan vena → Varices.
• Jika sering hamil → stagen → menunjang otot perut.
• Hindari sepatu / alas kaki dengan tumit tinggi → nyeri pinggang.
• BH yang lebih besar dan cukup menunjang.
 Istirahat dan Rekreasi
Wanita pekerja harus sering istirahat. Tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak, dan panas lebih baik dihindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan.
 Eliminasi
• Pada bumil sering terjadi obstipasi :
 Gerak badan kurang
 Peristaltik usus
 Tekanan kepala pada rectum.
• Pada obstipasi panggul terisi dengan usus yang penuh faeces juga oleh rahim yang membesar → bendungan pada panggul → Haemoroid dan pylitis.
• Usaha untuk melancarkan BAB :
 Minum banyak
 Gerak badan yang cukup
 Makanan yang mengandung serat (sayur dan buah-buahan)
 Mandi (Personal Hygiene)
Mandi diperlukan untuk kebersihan / hygiene terutama perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat bartambah. Dianjurakan menggunakan sabun lembut / ringan. Jangan tergelincir di perigi dan jagalah kebersihannya. Douche dan mandi berendam tidak dianjurkan.
Kebersihan badan → mengurangi kemungkinan infeksi.
Pemeliharaan buah dada → jika dibasahi oleh colostrums → eczema pada puting susu dan sekitarnya.
Perawatan gigi → gigi yang baik → menjamin pencernaan sempurna → pada pertengahan pertama kehamilan. → Komplikasi (nefritis, septikimia, sepsis puerpunalis) → pulpitis menahun.



 Seksual (Coitus)
 Coitus tidak dihalangi, kecuali bila ada riwayat :
• Sering abortus / prematur → sampai kehamilan 16 minggu.
• Perdarahan pervaginam
• Pada minggu terakhir kehamilan, coitus harus hati-hati
• Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang
• Dikatakan orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus → partus prematurus
 Banyak wanita → libido dan aktivitas sex turun → minggu pertama dan setelah minggu ke 30.
 Tidak terbukti bahwa coitus, hubungan oregenital / masturbasi → orgasme / tidak → menyebabkan efek merusak janin / lahir premature (pada hamil muda).
 Banyak wanita hamil menginginkan lebih dekat dengan pasangannya dan suaminya harus bersifat supportif dan lembut setiap saat.
 Pada hamil tua → coitus dengan suami diatas tidak nyaman, akan tetapi posisi coitus yang lain cukup baik dan pemuasan tanpa coitus → lebih disukai.
 Coitus dapat diteruskan jika kedua pasangan menginginkannya → aterm, tanpa merusak ibu dan janin.
 Imunisasi
• Tiap ibu hamil yang akan bepergian keluar negeri → diberikan vaksinasi ulangan terhadap cacar, kolera dan tifus.
• Semua ibu hamil yang belum mendapat imunisasi poliomyelitis harus mendapat imunisasi pada kehamilan dini.





• Imunisasi TT.
Antigen Interval Lama perlindungan % perlindungan
TT 1 Pd ANC pertama - -
TT 2 4 mgg setelah TT1 3 Tahun* 80
TT 3 6 bln setelah TT2 5 Tahun 95
TT 4 1 th setelah TT3 10 Tahun 99
TT 5 1 th setelah TT4 25 Th / seumur hidup 99
Ket * : Jika dalam 3 tahunWUS melahirkan, bayi → terlindung dari tetanus neonaturum (TN).
 Traveling
• Jangan terlalu lama dan melelahkan
• Duduk lama – statis vena (vena stagnasi) menyebabkan tromboflebitis dan kaki bengkak.
• Bepergian dengan pesawat udara boleh, tidak ada bahaya hipoksia, dan tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat udara.
 Pekerjaan.
• Asal tidak terlalu lelah dan perutnya yang membesar tidak mengganggu pekerjaannya.
• Kondisi-kondisi industrial dikantor, pabrik / took sesuai.
• Kebayakan Negara-negara maju → cuti melahirkan diberikan selama 6 minggu sebelum HPL.
 Kunjungan Ulang
• Kebijakan program
Kunjungan antenatal sebaiknya min ± 4x :
~ 1x pada trimester pertama
~ 1x pada trimester kedua
~ 2x pada trimester ketiga
 Persiapan Laktasi
Jaga kebersihan payudara selama hamil.
Jika putting masuk → perlu perawatan payudara pada akhir trimester (>36 minggu).

2.7. Tanda Bahaya Dan Komplikasi Selama Kehamilan.
Tanda bahaya dan komplikasi selama kehamilan yang dapat dideteksi secara dini diantaranya adalah :
a. Sembilan tanda bahaya selama kehamilan :
1. Perdarahan pervaginam.
2. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang.
3. Perubahan visual secara tiba – tiba (pandangan kabur).
4. Nyeri abdomen yang hebat.
5. Bengkak pada muka dan tangan.
6. Bayi kurang bergerak seperti biasa.
7. Keluar cairan pevaginam.
8. Hipertensi dalam kehamilan.
9. Hiperemesis gravidarum.

b. Komplikasi selama kehamilan :
1. Trimester I :
Hyperemesis gravidarum
Kehamilan ektopik
Abortus
Infeksi dalam kehamilan
2. Trimester II :
Abortus
Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
Persalinan Premature
Molahedatidosa
Koriokarsinoma
Pre Eklampsia Ringan (PER)
Pre Eklampsia Berat (PEB)
3. Trimester III :
KPD
Perdarahan Antepartum
Persalinan Premature
Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
PER / PEB / Eklampsia

2.8 KONSEP DASAR ANEMIA RINGAN
2.8.1 Pengertian
Anemia ringan adalah mual dan muntah yang berlebihan yang terjadi pada wanita hamil sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit.

2.8.2 Penyebab Anemia Ringan
Penyebab anemia ringan belum diketahui secara pasti tetapi ada beberapa faktor predesposisi dapat dijabarkan :
1. Faktor adaptasi dan hormonal
Pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hyperemisis gravidarum. Faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, primigravida dan overdestensi rahim pada hamil ganda dan mola, jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadi hiperemisis gravidarum.
2. Faktor psikologis
Besar kemungkinan bahwa wanita yang menolak hamil, takut kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan dengan suami, dan sebagian diduga dapat menjadi faktor kejadian hyperemisis gravidarum.
3. Faktor alergi
Diduga terjadi invasi jaringan velli kerialis yang masuk kedalam peredaran darah ibu, faktor alergi dapat menyebabkan kejadian hyperemisis gravidarum.

2.8.3 Gejala
Gejala anemia secara klinis dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu :
1. Anemia tingkat I
- Muntah berlangsung terus-menerus.
- Makan berkurang.
- BB menurun.
- Kulit dehidrasi – tonusnya melemah, lidah kering.
- Nyeri di daerah epigastrium.
- Tekanan darah turun dan nadi meningkat.
- Mata tampak cekung.
2. Anemia tingkat II
- Penderita tampak lemah.
- Gejala dehidrasi makin tampak : mata cekung, turgor kulit makin kering, lidah kering dan kotor.
- Terjadi gangguan buang air besar.
- Mulai tampak gejala gangguan kesadaran, menjadi apatis.
- Nafas berbau aseton.
3. Anemia tingkat III
- Muntah berkurang.
- Keadaan umum makin menurun : tensi menurun, nadi meningkat, suhu naik, keadaan dehidrasi makin jelas.
- Gangguan faal hati terjadi dengan manifestasi ikterus.
- Gangguan kesadaran dalam bentuk : sumnolen sampai koma : komplikasi susunan sayaraf pusat (ensefalopati wernicla) nistaguws. Perubahan arah bola mata, doplepea – gambar tampak ganda perubahan mental.

2.8.4 Diagnosa
Diagnosis anemia biasanya tidak sukar, harus ditemukan adanya kehamilan muda & muntah yang terus menerus sehingga mempengaruhi keadaan umum, namun harus diperkirakan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulcus pepticumdun tuner serebri yang dapat pula memberikan gejala mental.

2.8.5 Pengobatan
Konsep pengobatan dapat diberikan sebagai berikut :
1. Isolasi dan pengobatan psikologis
2. Pemberian cairan pengganti
3. Obat-obatan
Pemberian obat-obatan pada anemia ringan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sehingga dapat dipilih obat yang tak bersifat teratugenik.


Susunan obat yang dapat di berikan :
a. Sedativa ringan → - Phenobarbital
- Valium
b. Anti alergi → - Antihistamin
- Dramaamen
- Ovamen
c. Anti mual muntah → - Miaaner B5
- Emetrule
- Stimetil
- Auupreg
d. Vitamin → - Terutama vitamin B komplek
- Vitamin C

Perawatan Anemia :
1. Menganjurkan mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam porsi kecil tetapi sering.
2. Waktu bangun dari tempat tidur pagi jangan segera turun dari tempat tidur tapi sebaiknya makan roti atau biskuit dengan teh hangat manis.
3. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
4. Makanan dan minuman sebaiknya dihidangkan dalam keadaan panas atau dingin sekali.
5. Usahakan agar dapat BAB setiap hari karena dapat menjamin menghindarkan kekurangan karbohidrat.
6. Menganjurkan banyak makan makanan yang mengandung gula.
7. Menganjurkan kepada ibu untuk dapat menerima kehamilannya dengan baik, menghilangkan perasaan kuatir / takut terhadap kehamilan.
8. Kurangi pekerjaan yang dapat menggangu kehamilan.
9. Hilangakan / hindari masalah dan konfilik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
10. Menganjurkan kepada ibu agar istirahat yang cukup.
11. Hubungan seksual boleh dilakukan asal tidak menggangu kehamilan dan ibu merasa nyaman melakukannya.
12. Berikan dukungan / support dari orang sekitarnya.
13. Pencegahan terhadap hypremisis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah umur kehamilan 4 bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar